Senin, 30 April 2012

Road to Desa Mandiri Pangan #part I


Ada pepatah yang mengatakan bahwa salah satu kesulitan utama dalam mencapai sesuatu adalah kemauan untuk memulai untuk mengerjakannya. Belajar dari situ, kami(anak-anak sosmas dan BEM) tak mau membuang-buang waktu untuk segera melaksanakan salah satu program kerja Departemen Sosmas yaitu Desa Mandiri Pangan. Progam ini adalah semacam program pembinaan masyarakat desa dimana kami lebih menitikberatkan di pengembangan potensi sektor pertanian. Di samping itu, kami juga kami juga berkeinginan untuk berperan serta dalam pengembangan pendidikan, sosial, lingkungan, serta kesehatan. Nantinya acara-acara insidental yang bakal ada antara lain adalah FTP Mengajar, Bakti Sosial, Go Green, serta pemberian beasiswa. Saya sendiri secara pribadi sangat berharap agar program ini bisa terlaksana dalam kepengurusan periode ini, karena 2 tahun sebelumnya progam ini sepertinya tidur panjang. Untuk itu, kami pun mempunyai keinginan untuk menjadi pionir dimana nantinya Desa Mandiri Pangan yang kami jalankan bisa terus berlanjut secara kontinu ke generasi selanjutnya. Untuk itu, kami pun harus menyusun konsep secara matang serta target-target yang akan dicapai. Mulai dari setiap bulan, tiap triwulan, dan tiap tahun. Semua itu tentunya membuat saya dan teman-teman untuk memutar pikiran sampai jauh-jauh hari ke depan. Melihat dari visi dan misi yang dibawa Sosmas dan BEM, tentunya Desa Mandiri Pangan begitu menarik perhatian. Baik dari pemerintah maupun pihak-pihak yang bergerak di bidang agro.
Oke, sekarang saya mau sedikit cerita tentang survei pertama kami ke desa. Senin, 30 April 2012 sekitar pukul 13.30, kami yang terdiri dari Mas Hendy(ketua BEM), Mas Hardi(Kadept Sosmas), serta saya dan Erwyn(staff) berangkat dari kampus ke suatu Desa(tepatnya dusun) tempat pengungsian korban Merapi yang dibuat oleh suatu lembaga independen bernama ACT. Dari hasil diskusi dengan tim ACT, diketahui bahwa disitu sampai sekarang didiami oleh 12 kepala keluarga atau sekitar 39 jiwa. Meskipun pertanian bukan mata pencaharian utama mereka, tapi sebenarnya bagus juga untuk dikembangkan. Di mata saya dan mungkin beberapa yang ikut dalam survei ini, mungkin tempat ini masih kurang memenuhi kemauan kami. Salah satu alasannya adalah tidak adanya anak-anak yang sekiranya butuh bimbingan belajar dan beasiswa pendidikan sebagai obyek program Desa Mandiri Pangan. Selain itu, saya pribadi berpendapat bahwa tempat tersebut adalah pengungsian yang berarti hanya bersifat sementara. Mungkin tahun depan bisa saja sudah kosong. Sedangkan yang menjadi tujuan awal kami adalah pembinaan desa secara terus-menerus, dalam arti warganya menetap. Yap, singkat cerita, setelah ngobrol sedikit lama kami pun pamit.
Ternyata, tanpa diduga hujan deras tiba-tiba datang. Kami pun menyempatkan melihat-lihat sekitar dilanjutkan Sholat Ashar. Sembari menunggu hujan reda, kami pun terlibat dalam obrolan ringan dan kocak. Karena saya sebagai staff biasa berada diantara Kadept dan Ketua. Tapi, disinilah awal ketidakadilan berpihak pada saya(huhu….kasian banget ya). Setelah menunggu setengah jam lebih dan hujan pun masih deras, kami pun memutuskan untuk balik. Nah, masalahnya sang Kadept tidak membawa jas hujan. Karena saya nebeng ke teman saya yang membawa jas ujan model ponco, saya pun pun memberikan jas hujan saya kepada sang Kadept(RED:Mas Hardi). Ternyata hujannya semakin deras dan serta merta saya pun basah kuyup. Dari luar sampai dalam, dari atas sampai bawah. Sedangkan di lain sisi, Kadept saya hanya ketawa-tawa. Huh, benar-benar mau ditonjok nih orang(hahaha….). Dan lebih sialnya, tengah jalan saya baru tersadar satu hal. Saya ke kampus naik sepeda, yang berarti saya harus ke kampus dulu untuk mengambil sepeda dan dilanjutkan goes ke kontrakan. Tapi, gimana jadinya kalau sekarang ternyata jas hujan saya dipinjam si Kadept saya itu?. Walhasil saya pun harus bernostalgia dengan masa kecil saya dengan berhujan-hujan ria dari kampus ke kontrakan. Huh, salah siapa semua ini?. Padahal sudah sedia hujan sebelum payung(eh, kebalik ding…), sedia payung sebelum hujan. Tapi, ya sudahlah diambil hikmahnya saya. Ups, tapi buat kadept yang telah membuat saya seperti ini, tunggu balasan saya.
By : Miftahudduha

Mengenang SOSMAS

Ini tulisan dari Departemen sosmas BEM FTP UGM kira-kira tahun 2004-2006

I. PENDAHULUAN

“Aku ingin agar mahasiswa-mahasiswa ini menyadari bahwa mereka adalah “The happy selected few” yang dapat kuliah dan karena itu mereka harus juga menyadari dan melibatkan diri dalam perjuangan bangsanya”
(Soe Hok Gie, Catatan Seorang Demonstran)
Mahasiswa merupakan kelompok minoritas (creative minority) dalam masyarakat, hanya sebagian kecil dari masyarakat yang dapat mengemban status sebagai mahasiswa. Oleh karena itu mahasiswa harapannya mampu memberikan konstribusi-konstribusi real ke masyarakat sebagai imbal balik terhadap besarnya harapan yang ada di pundak mereka. Mahasiswa kedepannya yang akan menjadi komponen perubah (annashir athagyir/agent of change) dalam masyarakat yang akan membawa bangsa ini menuju arah yang lebih baik.
Konstribusi real tersebut tidak perlu menunggu setelah lulus. Namun, mulai saat ini. mahasiswa harus mencoba memberikan konstribusi realnya kepada masyarakat, menghasilkan karya nyata, mengaplikasikan keilmuan yang telah diperolehnya di kampus.
Dalam hal ini, Departemen Sosial Kemasyarakatan BEM Fakultas Teknologi Pertanian mencoba menjadi wadah bagi mahasiswa yang memiliki keinginan dan ketertarikan memberikan karya-karya nyatanya ke masyarakat, bukan hanya menjadi wadah harapannnya Departemen Sosmas juga mampu mengerakkan hati para mahasiswa untuk peduli dengan kondisi dan permasalahan yang sedang dihadapi bangsanya.
 
 
II. STRUKTUR INTERNAL
Kepala Departemen : Wisnu Ardiyanto (TeP ’04)
Sekretaris Departemen : 
Bendahara Departemen : Dian Aminah (TPHP '05)

Anggota: 
Wicaksono Adi (TIP ’04)
Hesti Noviani (DTP ’04)
Esti (TIP ’04)
Ning Wahyuti (TIP ’04)
Hesti Wulandari (TPHP ’03)
Nurfurqaan SN (TeP '04)

Jumat, 27 April 2012

A Little Thing About Sosmas


“Social and Humadity”, begitulah arti kata sosmas (Sosial Masyarakat) dalam bahasa inggris. Tercermin dari namanya, Departemen Sosmas mengemban misi BEM (secara khusus BEM FTP) dalam perannya di bidang kemasyarakatan. Sudah menjadi kewajiban bagi BEM sebagai lembaga mahasiswa untuk menyalurkan peran dan kontribusinya kepada masyarakat. Sesuai dengan bidang studinya yaitu Teknologi Pertanian, tentunya banyak sekali ilmu yang bisa diaplikasikan dan disalurkan langsung kepada masyarakat.
Dalam kepengurusan 2012 ini, saudara Hardy Junaeni (TIP’10) mendapatkan amanah untuk memimpin Departemen Sosmas. Layaknya seorang pemimpin pada umumnya, mas Hardy (begitu sering dipanggil) mengusung visi “Loyalitas, cerdas, mengabdi” yang diambil dari visi BEM FTP secara tersirat. Loyalitas mengandung arti kesetiaan dan kebersamaan, baik antaranggota sosmas maupun BEM. Cerdas bisa dimaknai bahwa sosmas dalam melakukan kegiatannya selalu dilandasi jiwa mahasiswa idealis dan akademis. Selanjutnya sikap loyalitas dan cerdas sebelumnya dituangkan dalam bentuk pengabdian. Departemen Sosmas periode ini beranggotakan Swari Sartika (DTP’11), Kadek Intan (TPHP’11), Miftahudduha (TPHP’11), Ulfah Izdihar (DTP’11), Monica (TPHP’11), Fitriana Nur H. (TPHP’11), Nina Apriani (DTP’11), Erwyn K. (TPB’11), Noviantika Nur S. (TPHP’11), Tisya Alifa P. (TIP’11), Pradika Shinta (TIP’11),Risma Hanifah (TIP’11), Laila R. (TPB’11), Mugi R. (DTP’11), Rizky Bintang (TIP’11), Agam Gumawang (TPHP’11), Ocvira K. (TIP’11), Mira P. Andani (TIP’11), Reny M (TPB’11),dan beberapa staff ahli.
Berbicara mengenai program kerja, Departemen Sosmas terbagi atas 2 tim yaitu Pengabdian Masyarakat dan Pandidikan Kesehatan. Tim Pengabdian Masyarakat membawahi program kerja Desa Mandiri Pangan(DMP) dan Bakti Sosial, sedangkan Tim Pendidikan Kesehatan membawahi program kerja Gerbang Dana, Donor Darah, Go Green serta FTP Mengajar.  Lebih lanjut, semua progam kerja tersebut tergabung dalam satu kegiatan yaitu FTP Care yang rencananya akan terpusat dalam satu desa. Tentunya untuk mewujudkan semua program kerja tersebut diperlukan kerja sama antaranggota Sosmas dan BEM, oleh karena itu sebagai penutup Sosmas dari Sosmas memohon doa dan bantuannya dari semua pihak demi jalannnya acara Sosmas.
Salam Sosmas 2012 “Loyalitas, Cerdas, Mengabdi”
By : Miftahudduha